Minggu, 20 Maret 2011

korekan vega r

korek vega r new

 
Project study by royal speeds

Alhamdulilah telah lama kita tunggu ternyata kami berhasil melakukan eksperimen dengan motor vega r new ,mski kami telah membuat dalam blog lain tapi apa blognya y lpa passwordnya .,.langsung adjah dech capcuz pada permasalahan yang kita tu7. .
              Pertama kali kita bedah nui motor vega kita sdikit agak bngung maklum bru belajar pertama kali.,.langsung dech kita preteli g nanggung-nanggung langsung overhaul tp maaf ya sob gmbarnya g tag tampilin coz kita dulu lupa ambil fotonya .
 
Ne waktu motor udah jadi n baru d setting oleh mas gembul
Setelah kita preteli langsung kita anter ke tukang bubut., sampai di tunkang bubut kami di tanyai oleh kak eko yang bermarkas di bengkel bubut EKA JAYA ini.”kata kak eka” areg di model piye boss”. Wesh masih anak kcil d panggil bos apa nggak keren?hha
Trus kami mintage cylinder head d tanemmi valvenya shogun R. he.eh ub di tanemi kayak tumbuhan aja kaluk di tanemin kan bias tumbuh? Langsung pada hari itu juga di garap oleh empunya. Beeehhhh joss banget langsung singsingsingsing mesin bubut berbunyi.tapi karena waktu gag cukup maka kak eka putuskan agar dilanjutin besok karena waktunya gag cukup. Ok dech
              Sampai dirumah kami gag langsung tidur and istirahat getu adjah tapi langsung ngitung kapasitas silinder dulu kita pake piston milik kaze R yang amat terkenal?bukannya piston kaze itu juga buatan dari FIM. Dah lah gag usah di bahas malah pusing ntar? Kita pake yang ov. 1.00
             
0.785 x panjang langkah 2x diameter piston

 
 



              Nah dari rumus inilah kita dapat mengetahui volume isi silinder. Dapart di contohkan sebagai berikut
Langkah piston 54mm = 5,4 cm
Diameter piston 54 mm = 5,4 cm
              Dapat dihitung se bagai berikut
                                                0.785 x 5,42 x 5,4 = 123,60924 cm3     
              Itu pun belum volume isi silinder sebenarnya karena masih ada bagian yang cylinserhead dari pada pusing tak kasih rumusnya mending ambil kesimpulannya aja. Nah, setelah ketemu maka kita anterin gigi rasio ke tukang bubut juga yang ukurannya masih dlam brangkas karena kami tag mau racikan hancur d copy mungkin sudah banyak ub di kalangan pembalp-pembalap professional.
              Nah kawan kai mulai dari penggantian crank case yang sudah las-lasan dan balancing pada poros engkol atau crank shaft.

 
                 Kawan kita sambung besok cpe tangan q coz yang biasanya ngetik bang beud

  wuih mas kenang ketok irunge

Kamis, 06 Januari 2011

TUNE UP HONDA GRAND 97

bro,ente ke bengkelnya ngapain aja?cuma nongkrong doank atau memang sudah ada yang diganti part standar dengan part racing??atau part racingnya kurang mantab??
apa??mau imbangi scorpio?
ane kasih dah solusinya,
1. Bore up mesin sampai 200cc,pakai seher scorpio ukuran 70mm,dibuat dome tinggi
2. boring juga pakai scorpio
3. pengapian CDI BRT dualband 350rb
4. Magnet YZ 250 5 juta
5. busi denso iridium 90rb
6. knalpot free flow,desain pipanya disesuaikan dengan mesin 250rb
7. klep pakai scorpio
8. karbu Pe 28 550rb
9. sitting klep albronch 600rb
10. ban kecil...
11. body terondolin.
12. kampas kopling racing. 125rb
13. ongkos pasang.
14. noken as racing 250rb-400rb

paling banter bisa imbangi motor sport 150cc.

Spek korek harian jupiter mx

pake sher suzuki satria 62 mm tapi ntar seher dibubut bwt sesuain coakan klep nya jupiter mx .trus upstroke/panjangin langkah piston jadi 60.dengan itu kita bisa dapet 181 cc.trus padetin kompresi tapi inget jangan lebih dari 1:11 cz motor dipake bt harian.trus karbu pake nsr sp ntar cdi pake brt dualband atawa rextor adjustable.dah itu aja kayanya cukup kok

Jurus Mudah Hemat BBM

Ketimbang bermuram durja di saat sulit sekarang, lebih baik melakukan langkah-langkah cerdas.  Salah satunya adalah menghemat pemakaian BBM, apapun mobil Anda, baik SUV bermesin 2000 cc ke atas, atau sedan 1500 cc.
Berikut kami berikan sejumlah kiat sederhana yang terbukti bisa menghemat BBM mobil.
1. Cara mengemudi:
Cara mengemudi merupakan faktor paling berpengaruh pada konsumsi BBM.  Mengemudilah dengan efektif dan halus.  Hindari menginjak pedal gas atau rem secara mendadak.  Kunci dari mengemudi hemat adalah melajukan mobil sekonstan mungkin.  Dari hasil tes kami, mengemudi dengan halus bisa menghemat pemakaian BBM antara 20-30% dibanding jika Anda mengemudi dengan cara agresif.
2. Lakukan servis teratur:
Servis mobil sesuai jadwal yang direkomendasi pabrik.  Membersihkan atau mengganti filter udara membuat mesin bisa 'bernapas ' lega.  Atau mengganti seluruh pelumas sehingga gesekan antar komponen bisa ditekan seminimal mungkin.  Servis berkala juga memastikan mesin mobil bekerja dengan perbandingan udara dan bensin yang tepat sehingga bisa mencegah pemborosan.
3. Bensin:
Gunakan bensin sesuai spesifikasi yang ditentukan.  Meski harga per liternya lebih murah, tes kami membuktikan penggunaan bensin dengan spesifikasi di bawah standar bisa membuat mobil boros sampai 2 km/liter atau lebih.
4. Ban
Hal penting yang juga perlu mendapat perhatian. Pastikan tekanan angin selalu sesuai rekomendasi pabrik.  Ban kempis akan memperbesar gesekan, menghambat laju mobil dan memboroskan BBM.  Selain itu ban kempis juga lebih panas dan memperbesar resiko meletus.
5. Kurangi bobot kendaraan:
Semakin ringan bobot kendaraan, mesinpun bekerja lebih ringan.  Nah, bagi Anda yang gemar memasang aksesori tambahan misalnya bull bar, lampu tambahan, sound system ekstrem, sebaiknya istirahatkan sementara untuk penghematan BBM.  Begitu pula dengan barang bawaan yang tanpa sadar tidak diperlukan saat berkendara.  Sebut saja alat perawatan kendaraan seperti dongkrak buaya atau setumpuk majalah yang memiliki bobot cukup berat.
6. Bagasi atap:
Saat diperlukan memang kadang Anda perlu menggunakan bagasi atap.  Tapi dalam kondisi normal, singkirkan roof rack atau roof box dari atap mobil, agar Anda tak perlu membayar pemborosan BBM.
7. Pemilihan rute:
Pilihlah rute terpendek atau tak macet.  Ada baiknya juga berjalan di waktu lengang yang sedikit kemacetan.  Ingat, ketika mobil berhenti konsumsi BBM-nya adalah 0 km/liter.


Cara Pintar Hemat BBM
Tiap kali pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm), media otomotif mencoba memberi tips irit konsumsi bbm. Solusi yang mereka tawarkan macam-macam. Ada yang memfokuskan pada penggunaan teknologi. Ada pula yang menekankan pada gaya berkendara. Salah satu tips menarik dan lengkap sempat astraworld.com temukan di Isuzu News edisi Juli-Agustus 2005.
Berikut cara yang disarankan di media itu:
1. Jangan memanaskan mesin terlalu lama. Hal ini sering terjadi ketika Anda bersiap untuk pergi, misalnya berangkat kerja. Sambil memanaskan mobil, terkadang Anda juga menyempatkan diri untuk melakukan aktifitas lain. Secara tidak sadar, Anda sudah memanaskan mesin cukup lama dan mengakibatkan pemborosan BBM. Memanaskan mesin mobil, sebenarnya hanya membutuhkan waktu 3 menit saja. Atau, ketika jarum penunjuk suhu mesin sudah mulai bergerak. Itu berarti Anda sudah bisa menggunakan mobil.

2. Jika Anda ingin melajukan mobil lebih cepat, setelah pedal gas ditekan sedikit, langsung saja pindahkan gigi ke posisi yang lebih tinggi. Jangan tunggu sampai putaran mesin naik. Dengan melakukan hal ini saja, Anda sudah bisa menghemat konsumsi bahan bakar sebanyak 5-10 %;
3. Jika Anda terpaksa menekan pedal gas cukup dalam, usahakan tidak lebih dari 80%. Manfaatkan gaya dorong mobil untuk melakukan percepatan saat Anda ingin melajukan mobil lebih cepat;
4. Gunakan gigi yang paling tinggi ketika Anda sedang melaju cepat di jalan tol. Dengan begitu, putaran mesin pun akan tetap rendah, dan pemakaian bahan bakar pun bisa lebih dihemat;
5. Jika Anda sedang melaju di jalur yang cukup lowong, misalnya di jalan tol, usahakan kecepatan mobil berada di sekitar 70 km/jam. Ini adalah kecepatan yang paling pas dan terhitung ekonomis. Jika Anda melebihi kecepatan tersebut, putaran mesin akan meninggi, dan konsumsi bahan bakar akan semakin boros;
6. Sebisa mungkin, lajukanlah mobil dengan kecepatan konstan. Jangan terlalu sering menekan pedal gas dan melakukan pengereman secara tiba-tiba;
7. Saat memperlambat atau menghentikan laju kendaraan, manfaatkanlah pengurangan kecepatan dengan mesin (engine brake). Angkat pedal perlahan, dan putaran mesin pun akan ikut berkurang.
8. Selain cara-cara di atas, penggunaan aksesoris eksterior yang aerodinamis pun bisa berguna dalam proses penghematan BBM. Itu karena tenaga yang dihasilkan mesin digunakan untuk mengatasi hambatan (yang antara lain adalah angin).
9. Secara langsung, hambatan angin memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pengkonsumsian bahan bakar (jika kendaraan sering dilajukan dengan kecepatan tinggi). Semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka hambatan angin pun akan semakin besar. Nilai hambatan pun akan semakin bertambah bila terjadi hujan. Untuk itu mobil Anda memerlukan perangkat aerodinasmi, seperti deflektor udara di bagian atap (untuk mobil box) atau mungkin bumper tambahan di bagian depan.
10. Penggunaan deflektor udara dapat mengemat konsumsi bahan bakar dari 5-10%. Sedangkan penggunaan bumper depan dapat menghemat konsumsi bahan bakar sebanyak 2-4%.
11. Penggunaan onderdil asli dan perawatan secara rutin juga merupakan cara terbaik dalam menghemat pemakaian bahan bakar. Onderdil asli yang dikeluarkan oleh produsen sebuah kendaraan sudah memiliki perhitungan yang sangat tepat. Untuk itu, jangan sekali-kali coba memakai onderdil palsu. Bisa jadi, mesin mobil Anda pun akan cepat aus dan pemborosan bahan bakar pun tak terhindarkan.   


Konfigurasi mesin empat silinder segaris lebih hemat dari V6 ataupun V8 yang peformanya jauh lebih baik. (lagian, buat apa cari mobil yang bisa ngebut di Jakarta bila kecepatan jelajah rata-rata hanya 8 km/jam, jauh lebih kecil dari rata-rata internasional, 12 km/jam ). Mobil yang ringan, kecil juga lebih bersahabat soal bensin.

+ Jangan memanaskan mesin terlalu lama

Kebiasaan memanaskan mesin itu baik, tapi jangan terlalu lama. Karena bensin yang terbakar itu tidak membawa anda kemana-mana. Lagipula mobil lebih cepat �panas� ketika dikendarai. Apalagi teknologi mobil sekarang tidak membutuhkan waktu pemanasan bermenit-menit. Jadi buat apa buang bensin dengan �ritual� pemanasan berlama-lama? (max. 5 - 10 menit saja)

+ Perlakukan mobil secara lembut

Jalankan mobil dengan lembut dan halus. Bawalah mobil ke kecepatan ideal/jelajah dengan cepat tapi jangan kasar. Usahakan untuk stabil di kecepatan itu. Ini akan menghemat bensin. Hindari kebiasaan ngebut dan ngerem berulang-ulang. Menurut Environmental Protection Agency USA, kecepatan paling ekonomis berkisar 40 km/jam hingga 100 km/jam. Menjalankan mobil dengan lembut, bukan saja menghemat bensin tapi juga memperpanjang umur mesin, transmisi dan rem.

+ Hati-hati dengan roof rack

Mungkin tidak pernah terpikirkan bahwa menempatkan barang di roof rack akan menyebabkan bensin mejadi lebih boros. Kenyataannya terganggunya aliran udara akibat penempatan barang itu menyebabkan mesin harus bekerja lebih keras dan ini berarti bensin lebih banyak. Bila dilengkapi AC, biasakan untuk menutup semua jendela, karena jendela yang terbuka akan mengganggu aliran udara dan menciptakan hambatan baru.

+ Pakai bahan bakar rekomendasi pabrik

Kalau mobil anda dirancang untuk memakai premium, ya beli premium. Membeli bensin yang lebih mahal tidak memberi keuntungan yang signifikan. Hanya saja, hati-hati dengan premium bertimbal yang masih saja dijual Pertamina. Bensin ini cenderung menghasilkan timbunan kerak di ruang bakar dalam jangka panjang.

+ Rawat teratur

Kebiasaan merawat mobil termasuk ganti oli secara reguler pada akhirnya akan menekan biaya operasional, karena mobil beroperasi dalam kondisi puncak dan jarang rusak. Mesin yang tidak di tune up menyerap bensin 10 � 20 persen lebih banyak dari yang rajin dirawat. Mesin-mesin modern yang dikontrol komputer memang tidak membutuhkan tune up sesering mesin lama, tapi tetap harus dirawat. Pastikan mobil dirawat sesuai jadwal yang ada pada buku manual. Bertindak sigap ketika mendengar atau merasakan suara, getaran dan bau yang berbeda, akan banyak membantu mengurangi risiko kantong kering.

+ Tidak harus bengkel resmi

Dealer resmi tentu dilengkapi dengan peralatan modern dan berpengalaman memperbaiki mobil produksinya. Tapi bengkel resmi biasanya lebih mahal dari bengkel biasa. Jadi ada baiknya mencari bengkel biasa dengan mekanik berpengalaman dan profesional untuk melakukan perawatan rutin mobil anda. Sedangkan pada kasus-kasus tertentu yang tergolong sulit dan jarang terjadi, lebih baik manfaatkan bengkel resmi. Biasakan menyimpan catatan perawatan mobil setiap kali mobil masuk bengkel. Catatan ini akan sangat berguna kelak bila mobil akan dijual kembali.

+ Periksa ban mobil

Seringkali pengendara lalai memeriksa ban mobil. Padahal ban yang kurang tekanan anginnya membutuhkan energi lebih besar untuk menggulirkannya, selain lebih cepat aus. Cek ban minimal sebulan sekali pada kondisi dingin. Tekanan yang direkomendasikan biasanya tertera di buku manual ataupun di bagian dalam mobil. Kebiasaan ini akan memperpanjang umur ban yang sekarang mahal harganya.


+ Sabuk pengaman bukan hiasan

Manfaatkan sabuk pengaman, karena perangkat ini terbukti memberikan perlindungan optimal ketika terjadi benturan. Risiko cidera bisa dikurangi, demikian pula biaya perawatan rumah sakit.
 
 
      Tip's Hemat BBM
Macet boros, ngebut pun boros

Laporan Strategic Urban Road Infrastructure (SURIP) pada 1997 menunjukkan karakteristik transportasi perkotaan Indonesia dicirikan oleh kemacetan yang kian serius. Salah satu penyebabnya, perilaku mengemudi pemakai jalan yang tidak disiplin. Kemacetan ini memboroskan BBM senilai sekitar Rp 10 triliun/tahun. Itu baru tahun 1997, apalagi
sekarang dengan semakin bertambahnya jumlah kendaraan yang ada di jalanan, mungkin kita juga bisa melihat hal itu, berapa kali peningkatan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun ?

Dalam kemacetan, sekitar 20% waktu kerja mesin dihabiskan dalam 0 km/jam alias berhenti. Berhenti dengan mesin hidup sama artinya dengan membuang BBM, karena ranmor (kendaraan bermotor) sedang kehilangan fungsinya sebagai alat transportasi.

Ketika kendaraan mulai diakselerasi (digas), mesin harus mengatasi gaya inersia yang timbul akibat percepatan dengan cara membakar BBM ekstra.Baru beberapa meter bergerak, ranmon sudah harus direm (deselerasi) hingga berhenti kembali. Ketika menginjak pedal rem, pedal gas tentunya dilepas.Pada waktu itulah sejumlah BBM yang telanjur meninggalkan tangki BBM tidak akan terbakar dan terbuang percuma.

Anggapan bahwa konsumsi BBM pada keadaan macet lebih boros ketimbang saat melaju pada kecepatan tinggi tidaklah benar.

Dalam dunia aerodinamika dikenal istilah hambatan angin (Ra). Makin kencang kendaraan dipacu, Ra yang harus dilawan mesin ranmor juga naik. Akibatnya terjadi konsumsi BBM ekstra. Gangguan Ra ini mulai terasa pada
kecepatan 60 Km/jam ke atas. Pada kecepatan 80 km/jam, diperlukan ekstra 15% BBM untuk melawan Ra. BBM ekstra ini meningkat lagi bila kecepatan mencapai 100 km/jam, yakni sebesar 35%.

Putaran mesin optimum

Lalu, bagaimana cara berkendaraan yang hemat BBM? Sebaiknya kita juga menjaga agar mesin berada pada putaran optimum untuk mencapai kecepatan yang layak.

Penjelasan teknisnya begini. Ambil contoh mobil yang digunakan bermesin 4 tak 4 silinder. Mesin ini memerlukan 4 langkah untuk mencapai 1 siklus mesin, yakni langkah isap (campuran O2 dan BBM masuk silinder), kompresi, ekspansi, dan buang. Dalam satu siklus, BBM dikonsumsi tiap silinder hanya pada langkah isap. Kalau sekali langkah isap membutuhkan 1 tetes BBM, maka mesin 4 silinder mengkonsumsi 4 tetes BBM/siklus.

Pada mesin tadi tiap siklus diselesaikan dalam 2 putaran (720o). Andai mesin bekerja pada putaran 2.000 rpm (revolution per minute), sesungguhnya cuma terjadi 1.000 siklus per menit. Kalau tiap siklus BBM yang dikonsumsi 4 tetes, maka dalam 1 menit mesin menghabiskan 4.000 tetes (1.000 x 4 tetes) BBM. Kalau putaran ditingkatkan menjadi 4.000 rpm., bahan bakar yang dibakar bertambah menjadi 8.000 tetes.  Jadi, semakin tinggi putaran mesin, semakin banyak pula konsumsi BBM-nya.

Jumlah silinder juga berpengaruh pada konsumsi BBM. Pada mesin 4 tak 6 silinder misalnya, konsumsi BBM-nya akan menjadi 6 tetes/siklus. Pada putaran 2.000 rpm., mesin memerlukan bahan bakar 6.000 tetes/menit (1.000 x 6 tetes). Jika putarannya naik menjadi 4.000 rpm., bahan bakar yang dikonsumsi menjadi 12.000 tetes/menit.

Faktor lain yang mempengaruhi konsumsi BBM adalah volume silinder.  Secara umum, mesin berkapasitas silinder kecil lebih irit ketimbang yang berkapasitas silinder besar. Untuk mesin 1.300 cc misalnya, volume satu tetes BBM mungkin cuma 0,1 ml. Sementara pada mesin 2.000 cc, 1 tetes BBM barangkali bisa mencapai volume 0,2 ml. Jadi, jika kedua mesin sama-sama bekerja pada 2.000 rpm., mesin 4 tak 1.300 silinder hanya mengkonsumsi 0,4 l dan mesin 4 tak 2.000 cc menghabiskan 0,8 l BBM.

Dari ketiga faktor tadi, jumlah silinder dan kapasitas mesin tidak bisa diubah. Satu-satunya variabel yang bisa dikendalikan adalah putaran mesin. Karena itu, upaya penghematan BBM saat mengemudi bisa dilakukan dengan cara mencapai putaran optimum.

Semua kendaraan memiliki putaran optimum, yakni putaran di mana efisiensi pembakaran BBM maksimal sehingga mesin mampu menghasilkan daya dan torsi maksimum. Tinggi rendahnya putaran optimum tadi beragam.  Umumnya ada dalam kisaran 4.000 - 6.000 rpm..

Memang, untuk operasi perkotaan, mesin hampir tak pernah terpaksa menyediakan tenaga maksimum. Medan lalu lintas perkotaan umumnya datar dan beraspal, cukup ramah bagi kendaraan bermotor. Logikanya, jika mesin memang tak perlu menyediakan tenaga maksimum, putaran mesin yang tinggi tak terlalu diperlukan. Pengendara bisa mengendalikan mesin pada putaran secukupnya walaupun tidak memperoleh tenaga maksimal. Toh, dengan tenaga
tidak maksimum pun medan lalu lintas perkotaan tetap dapat diatasi.  Konsumsi BBM bisa dibuat hemat.

Berdasarkan latar belakang teknis di atas, ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk menghemat BBM saat mengemudi. Upaya itu adalah:

1. Pastikan tak ada kebocoran pada tangki, pompa, dan pipa saluran BBM agar tak ada BBM yang terbuang percuma. Caranya, dengan memeriksa sambungan las, seal, dan kekencangan baut yang ada.

2. Sesuaikan tekanan ban dengan standar yang direkomendasikan pabrik.  Biasanya tabel tekanan ban tertera di bagian dalam pintu depan kanan mobil. Kita biasakan untuk menambah tekanan ban 1-2 psi di atas standar agar ban tidak segera mencapai tekanan di bawah standar. Langkah ini dapat menghemat BBM hingga 10%.

3. Terutama di dalam kota, jalankan ranmor dengan nyaman pada kecepatan 35 - 60 km/jam untuk meminimalkan efek Ra.

4. Sebisa mungkin operasikan mesin pada putaran relatif rendah (di bawah 2.500 r.p.m.). Juga kita sesuaikan posisi gigi transmisi dengan kecepatan. Jangan memaksa mesin bekerja pada putaran tinggi terlalu lama.

5. Hindari akselerasi-deselerasi mendadak. Sedapat mungkin percepat dan perlambat ranmor secara berangsur, tidak tiba-tiba.

6. Tinggalkan kebiasaan membawa beban terlalu berat yang sebenarnya tidak berguna. Beban terlalu berat membutuhkan kerja ekstra mesin yang berarti BBM ekstra pula.

Adapun Tips khusus untuk rekan-rekan yang mengendarai sepeda motor yaitu:

1.Pastikan efisiensi kerja mesin tetep terjaga, jadi BBM tetep irit dan umur sparepart lebih panjang

2.Jangan ngebut, karena konsumsi bensin akan langsung tersedot, jaga kecepatan konstan sesuai gigi yang dipakai.

3.Jangan sering stop & go, alias mengendurkan gas dan menggebernya kembali karena ketika tarikan awal mesin membutuhkan banyak bensin.

4.Hindari sering main gas dan memainkan rem (bentar-bentar injak rem)

5.Pakai gigi sesuai kecepatan agar bensin tidak terkuras sia sia.

6.Jika tikungan, gunakan gigi yang lebih rendah (engine brake), namun jika sudah melewati tikungan jangan menarik gas terlalu besar

7.Pilih BBM di pom bensin yang bersih, alias tidak oplosan

8.Jaga kondisi ban jangan sampai kempes agar perputaran roda nggak berat.


  

Tips Memilih Pelumas Yang Baik

Memilih Pelumas :
Perhatikan tingkat mutu dan kekentalannya
Saat ini banyak sekali jenis dan merek pelumas yang beredar di pasar, masing-masing menawarkan kelebihan. Karenanya tak jarang banyak pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai untuk kebutuhan mesinnya. Sayangnya, tak semua pemakai pelumas memahami dasar penggunaan pelumas. Biasanya pemilik kendaraan pasrah saja dan mempercayakan urusan yang satu ini kepada para mekanik di bengkel. Apapun kata mekanik mereka terima begitu saja. Karena tak heran jika satu mobil sering berganti-ganti merek dan jenis pelumas, sesuai saran dan "kepentingan" mekanik. Lalu bagaimana sebenarnya cara memilih pelumas yang baik untuk mesin kendaraan?
Minyak pelumas terdiri dari berbagai jenis. Dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan persyaratan mesin yang telah ditentukan oleh pembuat mesin. Karena itu kenalilah mesin anda dan ketahuilah pelumas dengan spesifikasi apa yang direkomendasikan untuk digunakan. Mesin-mesin diesel berbahan bakar solar seperti truk atau angkutan umum berbeda kebutuhan pelumasnya dengan mobil yang berbahan bakar bensin. Karena itu ada pelumas yang dirancang khusus untuk mesin bensin, ada pula yang dirancang khusus untuk mesin diesel. Tapi ada juga pelumas yang dapat digunakan untuk keduanya, untuk mesin bensin bensin sekaligus mesin diesel. Pelumas yang pada spesifikasinya tercantum kode ganda misalnya SG/CD, berarti pelumas tersebut dapat digunakan untuk mesin bensin (dengan spesifikasi SG) dan mesin diesel (dengan spesifikasi CD). Penyebutan kode SG terlebih dahulu menyatakan bahwa pelumas tersebut lebih diutamakan untuk mesin bensin.
Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin. Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Dalam memilih pelumas ada dua hal yang harus diperhatikan dengan seksama yaitu : klasifikasi mutu pelumas (API Service) dan tingkat kekentalan pelumas (SAE).
Klasifikasi Mutu Pelumas (API Service)
Untuk mengukur standar mutu pelumas dipakai standar American Petroleum Institute (API) Service. American Petroleum Institute adalah sebuah lembaga resmi di Amerika Serikat yang diakui di seluruh dunia, yang membuat kategori pelumas sesuai dengan kerja mesin.
Klasifikasi pelumas mesin berbahan bakar bensin ditandai dengan huruf S sedangkan untuk mesin diesel (berbahan bakar solar) ditandai dengan huruf C. Klasifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan pelumas dimulai dari yang terendah adalah SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ dan SL (untuk mesin bensin) dan CA, CB, CC, CD, CE, CF-4, CH-4 dan CI-4 (untuk mesin diesel). Pelumas yang memenuhi standar mutu ditandai dengan pencantuman kata "API Service", diikuti dengan klasifikasinya. Contoh : Pennzoil GT Performance Plus, API Service SJ.
Pelumas dengan API Service SL lebih baik kemampuan kerjanya dari SJ. Pelumas dengan API Service SJ lebih baik dari API Service SH, demikian seterusnya, yang berlaku juga untuk mesin diesel. Pelumas dengan API Service CH-4 lebih baik kemampuan kerjanya dari pelumas API Service CF-4. Oleh pembuat mesin, setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi apa yang harus digunakan, yang tercantum dalam buku manual. Menggunakan pelumas yang spesifikasinya lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pembuat mesin, tidak jadi masalah. Tetapi sangat tidak disarankan menggunakan pelumas dengan klasifikasi lebih rendah dari yang ditentukan karena akan berakibat kurang baik pada mesin.
Tingkat Kekentalan
Untuk mengurangi gesekan dan keausan, dibutuhkan "lapisan" di antara dua permukaan yang bergerak untuk mencegah kontak langsung logam dengan logam. Lapisan pelumas ini diperlukan dengan ketebalan yang minimum. Ketebalan lapisan pelumas tergantung pada kekentalan. Kekentalan adalah karakteristik yang sangat penting dari pelumas. Kalau kekentalan pelumas tinggi, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tebal. Kalau kekentalan rendah, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tipis.
Kalau standar API dipakai untuk mengukur standar mutu pelumas, maka untuk mengukur tingkat kekentalan pelumas dipakai standar SAE - Society of American Engineers.
Dalam pelumas dikenal dua tingkat kekentalan yaitu :
  1. Pelumas dengan kekentalan tunggal (mono grade)
    Monograde ditandai dengan satu angka SAE misalnya SAE 10, SAE 30, SAE 40, SAE 90, dll
  2. Pelumas dengan kekentalan ganda (multi grade)
    Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya SAE 10W-40, SAE 20W-50, dll
Pelumas mono grade hanya memiliki satu tingkat kekentalan. Pelumas kategori ini memiliki rentang yang relative sempit atau kecil terhadap perubahan temperatur. Kini yang banyak digunakan adalah pelumas multi grade. Pelumas multi grade memiliki rentang kekentalan yang relatif luas atau lebar, sehingga lebih fleksibel beradaptasi terhadap perubahan temperatur. Contohnya pelumas SAE 20W-50. Huruf W pada SAE 20W-50 menunjukkan bahwa bila pelumas dipakai pada suhu rendah (W=winter/dingin), pelumas akan bersifat seperti pelumas SAE 20. Sementara angka 50 menunjukkan bahwa pada suhu tinggi (panas) pelumas bersifat seperti SAE 50.
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade bisa disebut "dingin tidak beku, panas tidak cair". Karena sifatnya yang fleksibel mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka pelumas ini relatif cocok dipakai untuk semua mesin.
 

8 Cara Menghemat Biaya Operasional Mobil

Konfigurasi mesin empat silinder segaris lebih hemat dari V6 ataupun V8 yang peformanya jauh lebih baik. (lagian, buat apa cari mobil yang bisa ngebut di Jakarta bila kecepatan jelajah rata-rata hanya 8 km/jam, jauh lebih kecil dari rata-rata internasional, 12 km/jam ). Mobil yang ringan, kecil juga lebih bersahabat soal bensin.

+ Jangan memanaskan mesin terlalu lama

Kebiasaan memanaskan mesin itu baik, tapi jangan terlalu lama. Karena bensin yang terbakar itu tidak membawa anda kemana-mana. Lagipula mobil lebih cepat �panas� ketika dikendarai. Apalagi teknologi mobil sekarang tidak membutuhkan waktu pemanasan bermenit-menit. Jadi buat apa buang bensin dengan �ritual� pemanasan berlama-lama? (max. 5 - 10 menit saja)

+ Perlakukan mobil secara lembut

Jalankan mobil dengan lembut dan halus. Bawalah mobil ke kecepatan ideal/jelajah dengan cepat tapi jangan kasar. Usahakan untuk stabil di kecepatan itu. Ini akan menghemat bensin. Hindari kebiasaan ngebut dan ngerem berulang-ulang. Menurut Environmental Protection Agency USA, kecepatan paling ekonomis berkisar 40 km/jam hingga 100 km/jam. Menjalankan mobil dengan lembut, bukan saja menghemat bensin tapi juga memperpanjang umur mesin, transmisi dan rem.

+ Hati-hati dengan roof rack

Mungkin tidak pernah terpikirkan bahwa menempatkan barang di roof rack akan menyebabkan bensin mejadi lebih boros. Kenyataannya terganggunya aliran udara akibat penempatan barang itu menyebabkan mesin harus bekerja lebih keras dan ini berarti bensin lebih banyak. Bila dilengkapi AC, biasakan untuk menutup semua jendela, karena jendela yang terbuka akan mengganggu aliran udara dan menciptakan hambatan baru.

+ Pakai bahan bakar rekomendasi pabrik

Kalau mobil anda dirancang untuk memakai premium, ya beli premium. Membeli bensin yang lebih mahal tidak memberi keuntungan yang signifikan. Hanya saja, hati-hati dengan premium bertimbal yang masih saja dijual Pertamina. Bensin ini cenderung menghasilkan timbunan kerak di ruang bakar dalam jangka panjang.

+ Rawat teratur

Kebiasaan merawat mobil termasuk ganti oli secara reguler pada akhirnya akan menekan biaya operasional, karena mobil beroperasi dalam kondisi puncak dan jarang rusak. Mesin yang tidak di tune up menyerap bensin 10 � 20 persen lebih banyak dari yang rajin dirawat. Mesin-mesin modern yang dikontrol komputer memang tidak membutuhkan tune up sesering mesin lama, tapi tetap harus dirawat. Pastikan mobil dirawat sesuai jadwal yang ada pada buku manual. Bertindak sigap ketika mendengar atau merasakan suara, getaran dan bau yang berbeda, akan banyak membantu mengurangi risiko kantong kering.

+ Tidak harus bengkel resmi

Dealer resmi tentu dilengkapi dengan peralatan modern dan berpengalaman memperbaiki mobil produksinya. Tapi bengkel resmi biasanya lebih mahal dari bengkel biasa. Jadi ada baiknya mencari bengkel biasa dengan mekanik berpengalaman dan profesional untuk melakukan perawatan rutin mobil anda. Sedangkan pada kasus-kasus tertentu yang tergolong sulit dan jarang terjadi, lebih baik manfaatkan bengkel resmi. Biasakan menyimpan catatan perawatan mobil setiap kali mobil masuk bengkel. Catatan ini akan sangat berguna kelak bila mobil akan dijual kembali.

+ Periksa ban mobil

Seringkali pengendara lalai memeriksa ban mobil. Padahal ban yang kurang tekanan anginnya membutuhkan energi lebih besar untuk menggulirkannya, selain lebih cepat aus. Cek ban minimal sebulan sekali pada kondisi dingin. Tekanan yang direkomendasikan biasanya tertera di buku manual ataupun di bagian dalam mobil. Kebiasaan ini akan memperpanjang umur ban yang sekarang mahal harganya.


+ Sabuk pengaman bukan hiasan

Manfaatkan sabuk pengaman, karena perangkat ini terbukti memberikan perlindungan optimal ketika terjadi benturan. Risiko cidera bisa dikurangi, demikian pula biaya perawatan rumah sakit. -�-

perawatan ac mobil

Tip's Merawat AC Mobil
Berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk udara (AC) bekerja sempurna. Sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota besar seperti Jakarta kalau AC ngadat atau tak dingin, keadaan pun jadi serba salah kaca jendela kalau dibuka, masalah keamanan, debu dan asap kendaraan akan masuk, namun jika ditutup ruangan akan terasa panas dan pengap,gangguan pada AC biasanya lantaran kurang perawatan. Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak berat:
1
Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan.
2
Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak didepan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor.
3
Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.
4
Perisalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah hidup bila AC dihidupkan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor rusak atau selang high press bisa meledak.
5
Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator nikotinnya yang lengket dan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah hilang.
6
Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan menurunkan temperaturnya.
7
Sebelum menghidupkan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil baru hidupkan AC. Begitupun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu bila mau matikan mesin.
8
Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan menimbulkan bau dan susah dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum model colok ke grill sebab sering terjadi patah. (karena sebagian Grill susah dapat dibeli dipasaran). Sebaiknya pakai pengharum yang berbentuk padat.
9
Kalau ada gejala yang tidak biasa seperti AC kurang dingin lebih baik segera ke bengkel specialist ac mobil, agar tidak terlanjur rusak yang mengakibatkan biaya tinggi.
10
Lakukan perawatan rutin AC। Sangat disarankan setahun sekali, yang perlu diganti Receiver Dryer, Oil Compressor, services Blower, Evaporator, kuras Condensor dan Freon. Perawatan rutin di samping memperpanjang fungsi Componen AC menjadi lebih lama, juga akan membuat udara segar yang berembus selalu segar.

tips otomotive

Tips Otomotif : Ekonomis Berkendara = Hemat Bensin atau Hemat Solar
  1. Hindari memanaskan mesin terlalu lama sebelum berkendara. Selama mesin bekerja maka bahan bakar tetap terkirim, sehingga banyak BBM yang terbuang sia-sia.
  2. Pertahankan kecepatan kendaraan sedapat mungkin sekitar 70 ~ 80 km/jam atau RPM di bawah 3000.
  3. Hindari kecepatan tinggi yang tidak perlu semakin tinggi kecepatan sebanding dengan tingginya putaran mesin sehingga bahan bakar minyak yang harus dikirimpun semakin besar.
  4. Sesuaikan gigi percepatan dengan kecepatan kendaraan, gunakan gigi rendah untuk menjalankan kendaraan pertama kali.
    Contoh: Gigi 1 Kecepatan 0-20 km/jam
    Gigi 2 Kecepatan 20-40 km/jam
    Gigi 3 Kecepatan 40-60 km/jam
    Gigi 4 Kecepatan 60-90 km/jam
    Gigi 5 Kecepatan 90 ~ km/jam
  5. Lakukan akselerasi/penekanan pedal gas secara perlahan (bertahap), jangan melakukan secara tiba-tiba karena dapat mengakibatkan terjadinya penambahan bahan bakar secara berlebihan.
  6. Hindari muatan yang berlebihan. Untuk membawa beban yang besar dibutuhkan tenaga yang besar yang berarti bahan bakar yang seimbang.
  7. Matikan mesin saat kendaraan berhenti dalam waktu lama (parkir).
  8. Aktifkan penyejuk udara (AC) dengan temperatur yang tidak terlalu rendah. Hal ini akan membuat kerja kompresor tidak terlalu lama (atau matikan bila perlu).
  9. Jangan meletakkan kaki kiri pada pedal kopling saat berkendara atau berkendara dengan setengah kopling. Ini akan mengakibatkan tenaga mesin tidak sepenuhnya tersalurkan untuk menggerakkan kendaraan.
  10. Gunakan bahan bakar sesuai nilai oktan yang disarankan oleh produsen. Nilai oktan bahan bakar akan menentukan pembakaran yang sempurna, sehingga sangat berpengaruh terhadap tenaga yang dihasilkan oleh mesin.
  11. Gunakan ban dengan kembang dan tekanan angin yang tepat.

http://snipersguns.blogspot.com/

http://rakitafm.blogspot.com/